Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menerima kunjungan dari pimpinan Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) atau Layanan Pertukaran Akademik Jerman pada Kamis (15/5/2025).
Arif mengatakan, kunjungan DAAD hari ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-100 DAAD dan ulang tahun ke-35 Kantor Regional DAAD di Jakarta. Pimpinan yang menghadiri kunjungan ini antara lain Secretary General of DAAD, Dr. Kai Sicks, bersama sejumlah pimpinan DAAD lain.
“IPB University terpilih sebagai satu-satunya universitas yang menjadi tuan rumah kunjungan peringatan 100 tahun DAAD ke Indonesia,” kata Arif.
Ia menyebutkan, banyak bentuk kolaborasi yang dilaksanakan IPB University bersama DAAD. Di antaranya, lebih dari 100 alumni DAAD memegang peran di staf akademik dan peneliti IPB.
“Bahkan banyak dari mereka sekarang memegang peran kepemimpinan utama di IPB,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan, IPB University saat ini menjadi sekretariat Asosiasi Alumni DAAD untuk Studi Sumber Daya Kelautan (DAMARS) yang baru didirikan.
“Salah satunya, Dr. Sebastian Ferse merupakan dosen jangka panjang DAAD di bidang Ilmu Kelautan di IPB University,” ucapnya.
Di samping itu, kata Arif, IPB University terpilih sebagai salah satu dari tiga penerima hibah EU-ASEAN SCOPE HE (Sustainable Connectivity Package – Higher Education Programme): Blue Economy Research Cluster, dengan pimpinan proyek Prof. Hefni Effendi. Proyek ini terpilih dari lebih dari 120 proposal yang diajukan.
“IPB merupakan satu-satunya universitas unggulan dari ASEAN, sedangkan dua lainnya berasal dari Eropa yakni Jerman dan Spanyol,” ujarnya.
Selain terlibat aktif dalam Program Mobilitas UE untuk Myanmar (EMPM), Arif mengatakan, IPB juga akan menyelenggarakan Kursus Musim Panas pada Juli hingga Agustus 2025, bekerja sama dengan ZMT dan Universitas Bremen yang didukung oleh DAAD.
Secretary General of DAAD Dr. Kai Sicks sangat terkesan bahwa banyak alumni DAAD yang masih terlibat dan memegang peran sebagai staf akademik, peneliti, bahkan pimpinan di IPB University.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa beasiswa yang dilakukan DAAD sebenarnya mempengaruhi perkembangan pribadi dan profesional bagi para penerimanya. Tentunya hal itu didapat dari apa yang dipelajari di masa perkuliahan.
“Ini sangat mengagumkan, saya ucapkan terima kasih banyak kepada semuanya. Karena pribadi seperti Anda, yang menunjukkan apa saja yang kami lakukan di IPB,” ujar Sicks.

