IPB University kembali mengukir sejarah pada pelaksanaan wisuda, Rabu (24/9/2025). Sebanyak 800 lulusan diwisuda, terdiri dari 22 doktor, 147 magister, dan 631 sarjana.
Dalam pidato wisuda, Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menjelaskan bahwa IPB menjadi perguruan tinggi pertama yang menerapkan manajemen talenta berbasis Artificial Intelligence (AI).
“Kali ini kita juga menjadi perguruan tinggi pertama yang menerapkan manajemen talenta berbasis AI. Ini adalah upaya kita untuk mengembangkan AI menjadi dasar dalam talent management,” ujarnya.
Prof. Arif menjelaskan, jika sebelumnya talent mapping yang dilakukan IPB University belum berbasis AI, maka kini sistem tersebut sudah digunakan di IPB. Dalam hal ini, IPB bekerja sama dengan ESQ milik Ary Ginanjar.
“Sekarang talent mapping yang Anda ikuti sudah berbasis pada AI, sehingga kita bisa tahu apa bahasa orang IPB,” jelasnya.
Dari hasil Talent Management yang dilakukan pada pada Agustus 2025 menunjukkan karakter dominan mahasiswa dan alumni IPB. Mereka dikenal sebagai goal-getter, yakni senang diberi target dan bahkan mampu melampauinya.

“Kasih target 100, dia akan mencapai 150,” ujar Prof. Arif memberi contoh.
Selain itu, Prof. Arif memaparkan, dari hasil Talent Management terungkap mahasiswa IPB juga memiliki orientasi memberi manfaat bagi orang lain (significant), menjaga harmoni (harmonizer), serta menunjukkan ciri khas lain seperti personalizer, contextual, aversive, intuitive, genuine, dan perfectionist. Karakter ini terbentuk dari pengalaman belajar khas IPB, terutama melalui praktikum dan responsi yang menuntut ketelitian, ketangguhan, serta kemampuan bekerja di bawah tekanan.
“Makanya kalau di kantor-kantor, pimpin perpustakaan bisa selesai, serahkan alum IPB,” tambahnya.
Namun, Prof. Arif juga mengingatkan adanya kelemahan yang perlu diperbaiki. Antara lain; kurang direktif dan kurang kualitatif.
“Itulah yang sekarang harus kita perbaiki. Bagaimana kita harus mengasah agar orang-orang IPB DNA-nya semakin lama semakin bagus,” tegasnya.

