Rektor IPB Paparkan Ketahanan Pangan Sebagai Isu Strategis Nasional

Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, menjadi narasumber dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Jumat (29/8/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Arif menekankan bahwa ketahanan pangan adalah isu strategis nasional yang tidak bisa dilepaskan dari dinamika global maupun tantangan domestik.

“Dunia saat ini sedang menghadapi mega disrupsi, mulai dari perubahan iklim, revolusi industri 4.0, pandemi COVID-19, hingga konflik dan perang. Semua itu berdampak langsung pada krisis pangan dan energi. Karena itu, kita dituntut untuk membangun sistem pangan yang tangguh, berkelanjutan, dan adaptif,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Indonesia menghadapi sedikitnya sepuluh tantangan besar di bidang pangan, antara lain produktivitas pertanian yang belum optimal, tingginya konversi lahan, ketergantungan pada impor, hingga kesejahteraan petani dan nelayan yang masih rendah. 

Selain itu, lanjut Prof. Arif, tingginya biaya logistik, inflasi komoditas pangan, konsumsi yang belum seimbang, serta meningkatnya food loss and waste juga menjadi masalah serius. Ia pun menegaskan, sektor pertanian harus menjadi bagian penting dari solusi perubahan iklim.

“Pertanian juga bisa menjadi solusi melalui inovasi teknologi, efisiensi sumber daya, dan transformasi sistem produksi pangan,” jelasnya.

Menurutnya, ketahanan pangan bukan sekadar soal ketersediaan, tetapi juga distribusi, keterjangkauan, dan keberlanjutan.

“Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Karena itu, strategi kita harus mengarah pada transformasi pertanian, kemandirian pangan, dan inovasi berkelanjutan. Inilah yang akan memastikan pangan Indonesia kuat di masa depan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *