Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria hadir dan membuka acara Lomba Masak Tahunan “Ajang Kreasi Kuliner Tradisional dan Modern” di Lapangan Museum IPB, Selasa (20/5/2025). Lomba Masak Tahunan ini merupakan salah satu agenda dari rangkaian kegiatan Agrianita Day 2025.
Arif pun mengapresiasi kegiatan Lomba Masak Tahunan ini, sebab menurutnya makanan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan sarat makna. Oleh karena itu, ia menilai lomba masak bukan hanya soal rasa, tapi juga bagaimana sebuah masakan punya identitas.
“Saya ucapkan selamat kepada Agrianita yang setiap tahun mengadakan lomba masak. Alhamdulillah saya hampir selalu hadir ya. Karena masak ini sangat penting. Kuliner, apalagi makanan, itu sesuatu yang sangat berharga untuk kita,” ujar Arif dalam sambutannya.
Di sisi lain, menurut Arif, lomba masak yang digelar Agrianita IPB selaku Dharma Wanita Persatuan (DWP) IPB University, harus punya ciri khas tersendiri dan berbeda dengan lomba masak lainnya. Di mana tahun ini, Lomba Masak Tahunan yang digelar Agrianita mengangkat kearifan lokal dengan menggunakan bahan baku singkong, talas, dan alpukat.
“Karena dari sisi substansi, kita harus ada proses yang disebut dengan diferensiasi, yang membedakan kita dengan yang lain apa? Berarti aspek penilaiannya, yang dituju dari hasil ini apa, tidak sekadar masak biasa,” jelasnya.
Arif juga menyampaikan apresiasinya kepada Agrianita yang terus aktif mengadakan kegiatan bermanfaat, khususnya bagi para ibu. Ia menyambut baik semangat yang ditunjukkan lewat acara seperti lomba masak ini.
“Nah, jadi sekalian Alhamdulillah dengan Agrianita semakin kegiatannya yang penting bawa manfaat buat ibu-ibu. Dan saya terima kasih kepada Ibu Agrianita yang kadang-kadang ada yang minta saya mencicipi makanan. Saya senang sekali, ada yang diminta mencicipi rawon, gudeg, apalagi itu, banyak,” katanya sambil berkelakar.
Ketua Agrianita IPB Retna Widayawati menjelaskan, lomba masak yang digelar Agrianita setiap tahunnya selalu mengangkat kearifan lokal. Pada tahun ini dilakukan dengan menggunakan bahan baku tepung singkong, alpukat dan talas.
Adapun tepung singkong yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan dukungan dari Fits Mandiri, PT Bogor Life Science and Technology (BLST), dan LPDP. Untuk alpukat dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University yang membina petani-petani di Jawa Tengah untuk bertanam alpukat tersebut. Sedangkan untuk tepung talas merupakan dukungan dari Lapis Sangkuriang.
“Jadi semuanya adalah produk lokal tapi mengandung manfaat yang sangat besar, dan kita juga membantu pemberdayaan petani. Kalau apa yang mereka tanam kita kreasikan menjadi makanan kuliner tradisional yang modern dan menarik, makin banyak demand untuk mereka membeli, tentunya kesejahteraan petani kita akan terangkat dengan adanya event ini,” ujar Retna atau yang akrab disapa Neno.
Tak hanya lomba masak, ia menyebutkan, pada Agrianita Day 2025 terdapat pemeriksaan kesehatan, lomba mewarnai, bazaar yang diikuti ibu-ibu Agrianita, sponsor, dan masyarakat sekitar, serta pemeriksaan kesehatan gratis.

