Menggagas Lanskap Masa Depan, IPB Bahas Peran Strategis Arsitektur Lanskap

IPB University melalui Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, menggelar The 8th International Symposium of Sustainable Landscape Development (ISSLD) dengan tema “Lanskap Regeneratif”. Simposium ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan praktik inovatif lintas disiplin ilmu yang membahas restorasi ekologi, infrastruktur hijau, pelestarian warisan budaya, dan desain lanskap yang inklusif. 

Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Universitas Chiba, Universitas Filipina Diliman, The Indonesian Society of Landscape Architects (ISLA), dan Indonesia Education Forum of Landscape Architecture (IEFLA).

Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, hadir dan secara resmi membuka simposium internasional ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya arsitektur lanskap sebagai bagian dari solusi atas tantangan global seperti perubahan iklim, degradasi tanah, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

“Tantangan penting kita hari ini adalah bagaimana membuat tanah menjadi lebih sehat. Ini merupakan salah satu poin sentral dari arsitektur lanskap,” ujar Prof. Arif, Rabu (6/8/2025).

Ia mencontohkan film “Kiss the Ground” sebagai referensi yang menggambarkan urgensi pemulihan kesehatan tanah secara global.

Menurutnya, arsitektur lanskap kini tak bisa lagi dipandang sempit sebagai sekadar kegiatan mikro seperti berkebun. Sebaliknya, disiplin ini harus bergerak menuju pendekatan yang lebih luas dan transdisipliner. 

“Arsitektur lanskap bukan hanya soal bagaimana merancang, tetapi juga memahami dinamika populasi, lingkungan, ekonomi, bahkan politik,” tegasnya.

Prof. Arif juga menyoroti pentingnya integrasi teknologi, pendekatan sosial-ekonomi, dan penginderaan pangan dalam praktik arsitektur lanskap masa kini. Ia mendorong agar program studi arsitektur lanskap di perguruan tinggi terus memperluas cakupan keilmuan dan peranannya dalam pembangunan nasional dan regional.

“Kita perlu mendorong program studi ini untuk membuka diri terhadap disiplin-disiplin lain, demi manfaat bagi manusia dan bumi,” kata Prof. Arif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *