Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria memberikan sambutan dalam Final Meeting SustainPalm Project di IPB International Convention Center, Selasa (2/9/2025). Proyek ini merupakan kerja sama antara IPB, Wageningen University, Universitas Lambung Mangkurat, dan Van Hall Larenstein University of Applied Sciences dari Belanda.
“Ini adalah proyek yang saya kira sangat penting untuk melakukan riset agar sawit kita ini benar-benar sustainable. Karena salah satu isu penting dalam sawit ini adalah isu sustainability,” kata Prof. Arif kepada awak media.
Oleh karena itu, ia mengatakan, kegiatan hari ini merupakan sesi untuk mempresentasikan hasil-hasil penelitian yang telah berlangsung sejak 2023 terkait keberlanjutan dari kelapa sawit. Salah satu hal yang didorong ialah bagaimana keberlanjutan circular economy. Dalam hal ini, limbah-limbah sawit bisa dimanfaatkan untuk produk-produk yang bermanfaat.

“Jadi from waste to wealth. Itu salah satu ide yang menurut saya harus terus kita dorong, sehingga kita harapkan dari proyek ini akan bisa berdampak kepada praktek ekonomi circular di berbagai kebun sawit di Indonesia,” jelasnya.
Prof. Arif menyampaikan pentingnya mendorong intercropping atau tumpangsari di kebun sawit. Menurutnya, sawit dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman lain maupun peternakan sapi. Model integrasi ini dinilai dapat menjadi salah satu solusi atas keterbatasan lahan untuk peternakan.
Dalam kesempatan itu, Prof. Arif juga menegaskan bahwa IPB University telah menghasilkan inovasi berupa pakan ternak dari limbah sawit. Inovasi tersebut merupakan bagian dari perluasan proyek yang sedang dijalankan IPB.
“Dan pada saat yang sama, ini akan menjadi sebuah perluasan yang dilakukan oleh IPB dan proyek ini. Dan termasuk di dalamnya adalah bahwa kita juga sudah menghasilkan satu inovasi, yaitu menciptakan pakan pernak dari limbah sawit,” ucapnya.

