IPB University menjadi co-host dalam acara Asia Hub and Consortium for Innovations in Agricultural Education and Research in Asia (CIAERA) Annual Meeting 2025 yang dimulai pada Senin (29/9/2025). Acara tahunan ini merupakan pertemuan konsorsium dari berbagai negara, yang diinisiasi Michigan State University dari Amerika dan Nanjing Agricultural University dari Cina.
Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menjelaskan, IPB University bergabung dengan Asia Hub beberapa tahun lalu karena IPB menganggap konsorsium ini sangat penting untuk memperkuat kerjasama. Mulai dari bidang pertanian dalam arti luas, hingga kerja sama pendidikan dan riset.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta, yang merepresentasikan 81 institusi dari 16 negara di dunia. Vice Provost and Dean of International Studies & Program Michigan State University, Dr. Titus Awokuse dan Vice President Nanjing Agricultural University Dr. Zhu Yan juga memberi sambutan.
“Jadi pendidikan, riset, dan inovasi ini tiga hal yang menurut kami sangat penting sekali kita perlu saling belajar dengan berbagai negara,” ujar Prof. Arif kepada awak media.

Di sisi lain, Prof. Arif menekankan kelebihan perguruan tinggi di Amerika ialah bagaimana inovasi-inovasi yang dibuat bisa cepat menyebar ke masyarakat. Sebab, perguruan tinggi di Amerika ditempatkan sebagai agen penyuluhan bagi pembangunan pertanian di sana.
Bahkan, lanjut Prof. Arif, Michigan State University di Amerika bukan semata-mata hanya melakukan riset, tapi juga ditantang untuk harus mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lokal.
“Itulah model Amerika yang menurut saya perlu kita adopsi di Indonesia, bagaimana perguruan tinggi harus punya tanggung jawab sosial untuk memecahkan masalah-masalah lokal khususnya dalam bidang pertanian,” jelasnya.

Begitu pula dengan Nanjing Agricultural University, yang dikenal sebagai perguruan tinggi sangat bergengsi di Cina. Prof. Arif menyebut, Nanjing Agricultural University bersama IPB University masuk daftar top 10 perguruan tinggi pertanian terbaik di Asia dan banyak inovasinya yang sudah dimanfaatkan di masyarakat.
Sementara itu, ia melanjutkan, IPB University dengan inovasi-inovasinya telah hadir pada 7.900 desa se-Indonesia. Jika dipersentasekan, 9 persen desa di Indonesia sudah tersentuh oleh IPB.
“Artinya sebenarnya antara Nanjing, Michigan dan IPB punya kelebihan masing-masing. Nah ini kita akan terus saling bertukar pengalaman, kemudian untuk pemagangan, riset, dan pendidikannya. Sehingga kita akan selalu terus sempurnakan peran kita untuk bisa memberikan manfaat dan dampak yang besar bagi kemajuan pertanian di Indonesia,” kata Prof. Arif.

