BRIN Dorong Penguatan Riset untuk Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Arif Satria menegaskan pentingnya riset dan inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam keynote speech pada Rapat Kerja Nasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, Jumat (28/11/2025).

Dalam paparannya yang mengangkat tema “Peran Riset dan Inovasi dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah”, Prof. Arif menekankan perlunya penguatan riset untuk meningkatkan produktivitas pelaku usaha. Menurutnya, penguatan sektor usaha kecil harus menjadi prioritas riset nasional. 

“Track yang pertama adalah konteks ekonomi, bagaimana kita harus mulai memajukan riset inovasi untuk produktivitas dan daya saing UMKM, yang justru menjadi fondasi bagi pertumbuhan yang sustainable di Indonesia, sehingga harus kita sentuh,” jelasnya.

Pada track kedua, Prof. Arif menekankan pentingnya inovasi untuk mendorong perkembangan industri nasional. Track ketiga berfokus pada penguatan kolaborasi teknologi global. 

“Yang ketiga, track-nya adalah bagaimana memfasilitasi co-development teknologi maju dunia untuk masuk ke Indonesia,” ujarnya. 

Ia menilai sinergi triple track ini dapat mempercepat lahirnya inovasi nasional. Prof. Arif juga menyoroti prospek besar industri halal global bagi ekonomi syariah Indonesia. 

“Kalau kita lihat, pengeluaran konsumen muslim pada tahun 2023 saja kurang lebih sekitar 2,43 triliun USD per kapita per tahun, dengan pertumbuhan 3,66 persen per tahun. Ini potensi ekonomi yang sangat besar sekali,” katanya.

Ia menegaskan bahwa industri halal mencakup berbagai sektor penting. 

“Industri halal bukan hanya soal makanan, tapi juga soal fashion, pariwisata, farmasi, media, dekorasi, dan keuangan syariah. Keuangan syariah juga harus terus kita tingkatkan literasinya,” ujar Prof. Arif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *