In-depth Survey IPB Bersama KOICA Rampung, Siap Wujudkan Transformasi Produksi Padi Nasional

IPB University bersama Korea International Cooperation Agency (KOICA), Kementerian Pertanian, dan Bappenas resmi merampungkan In-depth Survey atau Survei Mendalam, yang menjadi pondasi perencanaan proyek peningkatan produksi dan produktivitas padi nasional periode 2026–2032.

Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menyampaikan, survei yang berlangsung sejak 30 Juni 2025 ini menunjukkan komitmen kuat semua pihak dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pendekatan riset, inovasi, dan pemberdayaan petani. 

Kegiatan survei melibatkan desk-based discussion, kunjungan lapangan ke Subang, Sukabumi, dan Pamijahan (Bogor), serta dialog dengan para petani, kelompok tani, penyuluh, lembaga keuangan, dan koperasi.

“Beras bukan hanya makanan pokok, tetapi juga pondasi bagi ketahanan pangan nasional dan penghidupan jutaan masyarakat. Karena itu, peningkatan produktivitas padi harus direspons secara strategis, termasuk melalui integrasi teknologi yang lebih besar,” ujar Prof. Arif dalam sambutannya di Jakarta, Rabu (9/7/2025)

Ia menyebutkan, proyek yang diusulkan bertumpu pada empat tujuan strategis antara lain; pendirian Rice Innovation Center (RICE) di IPB University, peningkatan akses terhadap varietas unggul, perluasan teknologi pertanian inovatif, serta pengembangan rantai nilai padi yang berorientasi pada petani.

Lebih lanjut, Prof. Arif menekankan, upaya meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan juga harus mempertimbangkan tantangan nyata yang dihadapi di lapangan. Beberapa di antaranya variabilitas iklim yang semakin tinggi, keterbatasan lahan pertanian, inefisiensi pasar, serta masih perlunya integrasi teknologi yang lebih besar di tingkat petani.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan KOICA yang konsisten, khususnya melalui kerja sama dengan IPB University. Atas nama IPB, Kementan, dan Bappenas, kami berkomitmen penuh untuk mewujudkan seluruh luaran proyek seperti yang tercantum dalam proposal,” ucapnya.

Prof. Arif pun menyampaikan apresiasi kepada para pakar KOICA, tim IPB, dan seluruh mitra atas kontribusi dan kerja kerasnya selama proses survei. Ia berharap hasil survei mendalam ini akan menjadi landasan kuat untuk implementasi proyek pada tahap berikutnya.

“Mari kita terus melangkah dengan semangat kolaborasi dan dedikasi jangka panjang demi transformasi sektor pertanian Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *