Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria mengajak para mahasiswa baru (MABA) untuk menjadi pembelajar sejati yang mampu beradaptasi, terus belajar, dan menghadirkan solusi inovatif bagi masyarakat. Terlebih, IPB dikenal sebagai ‘miniatur Indonesia’ yang mencerminkan keberagaman di Indonesia.
Pesan ini disampaikan Prof. Arif dalam podcast bersama Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) IPB University yang membahas peran IPB dalam keberagaman, pencapaian global, hingga kontribusi mahasiswa dalam membangun bangsa.
“Menjadi pembelajar sejati adalah soal kemampuan beradaptasi dalam berbagai kondisi, dengan siapa pun. Yang bisa survive di dunia ini adalah orang-orang yang terus belajar dari kegagalan, yang mengatakan ‘I want to start learning’,” ujar Prof. Arif.
Dalam kesempatan itu, Prof. Arif menjelaskan bagaimana IPB University menjadi kampus yang mencerminkan keberagaman Indonesia. Serta bagaimana IPB yang disebut sebagai miniatur Indonesia merayakan perbedaan dan menjadikannya kekuatan.
“IPB itu miniatur Indonesia. Sejak dulu kita selalu merepresentasikan keberagaman masyarakat. Justru karena semakin beragam, kita semakin kokoh. Karena kekuatan itu terletak pada perbedaan,” ucapnya.
Prof. Arif juga memaparkan capaian-capaian IPB University di level global, seperti posisi ke-399 dalam QS World University Ranking serta peringkat pertama di Indonesia dalam bidang pertanian dan sains versi Times Higher Education World University Rangking. Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi IPB untuk menjadi Global South Leader in Innopreneurship.

“Visi ini bukan sekadar mimpi tanpa dasar. Kekuatan IPB ada pada inovasi. Industri masa kini adalah industri berbasis inovasi, dan inovasi lahir dari riset,” tegasnya.
Sebagai bentuk nyata dari pendidikan berbasis inovasi dan dampak sosial, Prof. Arif memberi contoh kisah salah seorang mahasiswa IPB yang sudah berhasil melakukan ekspor produk ke India, Pakistan, dan Malaysia. Program innopreneurship dan berbagai inisiatif pengembangan desa ini menurutnya salah satu bentuk nyata kontribusi IPB kepada masyarakat.
“Mahasiswa kita dilatih menjadi social entrepreneur sejak dini. Bahkan, beberapa sudah jadi champion untuk diseminasi inovasi di lebih dari seribu desa,” ujarnya.
Prof. Arif menutup pesannya dengan harapan agar mahasiswa baru IPB bisa memanfaatkan masa studi mereka sebagai proses transformasi diri.
“Jadilah insan inovatif yang berdampak. Jadilah pembelajar sejati. Karena hanya mereka yang siap belajar dan terus tumbuh, yang akan mampu menjawab tantangan zaman,” ucapnya.

