Sinergi IPB-KOICA untuk Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan Nasional

IPB University dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) memperkuat kolaborasi strategis melalui pengembangan riset biosains dan inisiatif peningkatan produktivitas padi. 

Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, menyampaikan apresiasi atas dukungan berkelanjutan KOICA terhadap berbagai proyek penting di IPB, termasuk IPB-SNU Center for Agriculture and Bioscience (ICAB) dan inisiatif pertanian masa depan.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan kerja sama yang baik antara KOICA dan IPB. Saya ingin menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya atas dukungan berkelanjutan KOICA baik untuk Pusat Pertanian dan Biosains IPB-SNU lCAB, maupun untuk inisiatif mendatang tentang produksi padi dan peningkatan produktivitas,” ujar Prof. Arif saat pertemuan dengan KOICA, Selasa (1/7/2025).

Melalui proyek ICAB, Prof. Arif menyampaikan IPB University berupaya membangun pusat penelitian mutakhir yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian, biosains, dan manajemen lingkungan. Proyek ini mencakup program magister, doktoral, hingga bantuan teknis, serta pembangunan gedung khusus ICAB yang akan dilengkapi lima laboratorium.

“Infrastruktur ini saat ini sedang dalam tahap pengembangan dengan target kerja sama mulai tahun 2026, dan IPB berkomitmen penuh untuk memenuhi kebutuhan peralatan dan mempertahankan dampak jangka panjang dari inisiatif ini,” jelasnya.

Prof. Arif juga menekankan pentingnya proyek peningkatan produktivitas padi, yang tidak hanya relevan bagi IPB, tetapi juga menjadi bagian dari agenda pembangunan nasional Indonesia 2025–2029. Peningkatan produktivitas beras menjadi prioritas karena tantangan yang kompleks, seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, serta kebutuhan inovasi teknologi dan akses pasar.

“Karena prioritas presiden kita adalah ketahanan pangan, kemudian pemerintah menugaskan IPB untuk mengembangkan riset padi untuk meningkatkan produktivitas, dan sekaligus mengomersialkan inovasi kita. Sekarang IPB University sudah menghasilkan 15 varietas padi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Arif mengatakan, IPB saat ini sedang melakukan studi kelayakan mendalam untuk menyusun proposal komprehensif bersama KOICA dan para pakar eksternal. Sasaran utama proyek ini adalah meningkatkan produksi dan produktivitas padi secara signifikan melalui inisiatif percontohan yang terstruktur dengan baik.

Ia menyebutkan, empat tujuan proyek utama tersebut antara lain; pendirian Pusat Padi dan Pertanian di IPB University sebagai pusat nasional untuk riset dan inovasi di sektor padi, serta peningkatan akses petani terhadap varietas unggul demi hasil panen yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik.

Kemudian, lanjut Prof. Arif, promosi dan skalasi teknologi pertanian padi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta penguatan rantai nilai padi yang berpusat pada petani guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.

“Kami sangat berharap KOICA akan terus mendukung pemerintah Indonesia dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan yang kritis dengan IPB sebagai mitra pelaksana yang berkomitmen dan cakap,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *