Rektor IPB Terima Kunjungan Direktur United Nations University Institute of Water, Environment, and Health (UNU-INWEH)

Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menerima kunjungan dari Direktur United Nations University Institute of Water, Environment, and Health (UNU-INWEH), Prof. Kaveh Madani, yang akan menjadi dosen tamu pada kuliah umum di Ruang Senat Akademik, IPB Dramaga, Selasa (1/7/2025).

Kuliah umum bertema “Global Water Bankruptcy” ini diselenggarakan IPB University bersama Radio Republik Indonesia (RRI), dengan dukungan Universitas Muhammadiyah Tangerang dan Universitas Pancasila.

Sebelum mengisi kuliah umum, Prof. Arif berdiskusi dengan Prof. Kaveh dan mendapatkan informasi bahwa UNU-INWEH merupakan lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang secara khusus berfokus pada isu air, lingkungan, dan kesehatan, dengan kantor pusatnya yang berbasis di Toronto, Kanada. 

Lembaga ini dikenal sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan kebijakan global, serta memiliki jaringan kerja sama dengan berbagai universitas dan institusi di seluruh dunia.

Dengan informasi tersebut, Prof. Arif menyambut baik peluang kerja sama dengan UNU-INWEH. Terlebih, ia percaya banyak praktik baik dari Indonesia yang perlu mendapat panggung lebih luas di kancah global.

“Kami menyambut baik peluang kolaborasi dengan UNU-INWEH. IPB University terus berkomitmen memperluas kerja sama internasional dalam bidang strategis seperti lingkungan dan ketahanan air,” ujar Prof. Arif.

Di samping itu, Prof. Kaveh juga menyampaikan pendekatan baru UNU dalam memperluas dampak pendidikan dan kebijakan berbasis sains, yaitu dengan menghadirkan “bendera PBB atau UN” langsung ke kampus-kampus mitra. Model ini dianggap lebih efektif dibandingkan mengundang mahasiswa datang ke kantor pusat UNU.

“Daripada membawa mahasiswa ke PBB, saya lebih memilih membawa semangat dan peran PBB langsung ke kampus. Itu jauh lebih berdampak,” ujar Prof. Kaveh. 

Ia pun percaya dengan pendekatan model ini dapat diaplikasikan UNU dengan IPB University dengan segala fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki IPB.

“IPB sudah punya infrastrukturnya dan sudah menjalankan fungsinya. Jadi, kenapa tidak kita bawa saja bendera PBB ke sini, supaya para mahasiswa bisa langsung mengetahui isu-isu global,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *