IPB University Siapkan Beasiswa, Perkuat Akses Mahasiswa Daerah dan Kehidupan Kampus yang Inklusif

IPB University menegaskan komitmennya dalam membuka akses pendidikan tinggi seluas-luasnya bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Tak hanya itu, IPB juga menyiapkan lingkungan kampus yang ramah bagi mahasiswa dari luar daerah. 

Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria dalam podcast bersama Trijaya FM bertema “Mahasiswa Baru, Semangat Baru”, menyebutkan pada 2024 IPB menyiapkan skema beasiswa dengan total nilai sekitar Rp125 miliar, yang disalurkan kepada lebih dari 10.600 mahasiswa atau setara 31 persen dari total mahasiswa IPB.

Dari jumlah penerima tersebut, kata Prof. Arif, sekitar 60 persen merupakan mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Beasiswa ini disalurkan dengan prinsip keberpihakan kepada mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi, namun tetap menunjukkan prestasi akademik. Sebab, bagi IPB pendidikan merupakan instrumen strategis dalam mengatasi kemiskinan dan membangun masa depan bangsa.

“IPB memiliki prinsip kuat bahwa cara terbaik mengatasi kemiskinan adalah dengan memberikan akses pendidikan tinggi kepada anak-anak dari keluarga miskin,” ujar Prof. Arif dalam bincang tersebut, Kamis (26/6/2025).

Selain mendukung mahasiswa dari keluarga prasejahtera, ia mengatakan, IPB juga memberikan perhatian besar pada pemerataan geografis. Mahasiswa IPB berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, termasuk dari Papua dan berbagai daerah 3T, melalui skema afirmasi dan kemitraan dengan kementerian terkait. 

Di luar pemberian beasiswa, lanjut Prof. Arof, IPB juga menyiapkan lingkungan kampus yang ramah bagi mahasiswa baru dari berbagai daerah. Salah satunya melalui peran Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA), yang menjadi jejaring dukungan awal bagi mahasiswa saat pertama kali tiba di Bogor yang dapat membantu dalam pencarian tempat tinggal, adaptasi kehidupan kota, hingga pengenalan budaya akademik.

“Begitu datang ke Bogor, mahasiswa bisa langsung menghubungi OMDA. Para senior akan menyambut dan membantu—bahkan menampung sementara jika belum dapat kos. Ini sudah jadi budaya khas IPB,” jelas Prof. Arif.

Kehidupan kampus di IPB University, menurutnya dirancang untuk menyatu antara kegiatan akademik dan non-akademik. IPB mendorong mahasiswa aktif dalam organisasi kemahasiswaan, kegiatan sosial, dan pengembangan diri. Kurikulum K2020 yang diterapkan IPB secara khusus mengintegrasikan aspek soft skill seperti kepemimpinan, kolaborasi, dan public speaking ke dalam proses pembelajaran.

Prof. Arif menegaskan, IPB tidak hanya bertujuan mencetak lulusan berprestasi secara akademik, tetapi juga individu dengan daya saing tinggi yang mampu menjadi pemimpin perubahan. Kombinasi antara dukungan beasiswa, keterbukaan akses geografis, dan kehidupan kampus yang inklusif menjadi fondasi kuat dalam mencetak SDM unggul dari seluruh penjuru negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *