IPB University menegaskan komitmennya untuk mengembangkan riset biokimia yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memberdayakan masyarakat. Melalui pendekatan seperti bioprospeksi, etnobiokimia, dan bioteknologi untuk pembangunan pedesaan, IPB bekerja sama dengan petani, tabib lokal, dan industri tradisional untuk menjembatani kesenjangan antara laboratorium dan mata pencaharian.
Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, dalam sambutannya pada Seminar Internasional Biokimia ke-3 yang diselenggarakan bersamaan dengan Seminar Nasional Masyarakat Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia (ISBMB) ke-28 di IPB International Convention Center, Kamis (26/6/2025).
“IPB University berkomitmen untuk melakukan penelitian yang memberdayakan masyarakat. Kami membawa pengetahuan biokimia ke dalam penggunaan praktis,” ujarnya
Seminar yang mengangkat tema “Mensinergikan Pertanian, Ilmu Kelautan, dan Kesehatan Melalui Biokimia” ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk mendorong kolaborasi lintas bidang dan pertukaran gagasan inovatif.
Prof. Arif menyampaikan, IPB University memiliki kekuatan akademik dan infrastruktur riset yang kuat, serta pendekatan interdisipliner dalam ilmu hayati. Di mana fakultas dan pusat penelitian di IPB memadukan ilmu kimia, biologi, bioteknologi, dan ilmu lingkungan untuk memecahkan masalah dunia nyata.
Departemen Biokimia IPB, lanjutnya, telah memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu enzimologi, biologi molekuler, produk alami, dan rekayasa metabolik.

“Melalui penelitian mutakhir, kami mengeksplorasi bagaimana proses molekuler pada tanaman, hewan, dan mikroorganisme dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan seperti penyakit kronis, resistensi antimikroba, dan perubahan iklim,” jelasnya.
IPB juga menjadi pemimpin nasional dalam riset biokimia produk alami. Para peneliti IPB, kata Prof Arif, telah membuat langkah signifikan dalam mengeksplorasi senyawa bioaktif dari tanaman obat, organisme laut, dan limbah agroindustri, serta telah menghasilka berbagai hasil riset antara lain madu antioksidan tinggi DH2, suplemen SIJAKA, serta berbagai formulasi herbal lainnya.
Ia menambahkan, IPB secara aktif mendorong kolaborasi dengan lembaga, industri, dan badan pemerintah dalam dan luar negeri agar hasil riset tidak berhenti di jurnal, melainkan diterjemahkan menjadi solusi nyata yang bermanfaat.
“Singkatnya, peran IPB University dalam penelitian biokimia tidak hanya akademis—tetapi juga visioner, kolaboratif, dan berakar kuat dalam komitmen untuk kemajuan masyarakat. Kami bangga menjadi bagian dari gerakan global yang berupaya memanfaatkan kekuatan molekul untuk perbaikan umat manusia dan keberlanjutan planet kita,” jelasnya.

