IPB University Launching Smart Classroom untuk Dukung Pembelajaran Berbasis AI

IPB University resmi meluncurkan program Smart Classroom sebagai langkah strategis dalam mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem pembelajaran. 

Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menjelaskan, program ini menjadi upaya konkret IPB untuk memperkuat transformasi digital di dunia pendidikan tinggi.

“Saya sangat mengapresiasi kehadiran para dosen yang bersungguh-sungguh ingin belajar dan beradaptasi dengan teknologi. Jangan sampai kita tidak memahami fitur-fitur yang bisa meningkatkan efektivitas pembelajaran,” ujar Prof. Arif dalam sambutannya, Senin (23/6/2025).

Prof. Arif menyampaikan, pemanfaatan AI di bidang pendidikan telah menjadi perhatiannya sejak 2020, termasuk berdiskusi langsung dengan sejumlah rektor dari Amerika dan Asia. 

Namun, lanjut dia, hingga 2022, belum ada satu pun negara di Asia yang mengatur penggunaan AI secara resmi di pendidikan tinggi. Baru dalam beberapa tahun terakhir, transformasi ini berkembang sangat cepat.

Ia menyebutkan, sistem Smart Classroom yang diimplementasikan IPB bekerja sama dengan Huawei dan U-Learning, telah melalui uji coba terbatas dan menunjukkan hasil yang luar biasa. 

Fitur-fitur AI dalam kelas pintar memungkinkan dosen memantau partisipasi dan respons mahasiswa secara real-time, termasuk identifikasi mahasiswa yang tidak aktif, hingga deteksi tingkat kelelahan mahasiswa lewat teknologi pengenalan wajah (face recognition).

“Teknologi ini memungkinkan kita benar-benar memahami kondisi peserta didik tanpa harus terus-menerus memantau manual. Semua sudah terekam dan terukur,” ujarnya.

Dalam tahap awal, implementasi difokuskan pada Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU) sebagai bentuk prioritas, mengingat dana yang terbatas. Namun ke depan, Prof. Arif menargetkan seluruh ruang kelas di IPB University akan mengadopsi sistem Smart Classroom.

Pemasangan sistem ini dijadwalkan rampung pada Juli 2025 dan ditargetkan siap digunakan secara penuh pada awal semester baru, Agustus atau September 2025. Prof. Arif juga menyampaikan harapannya agar semua pihak mendukung dan aktif mencoba teknologi ini.

Sehingga ia menekankan pentingnya pelatihan intensif bagi para dosen dan asisten praktikum agar mampu menguasai teknologi ini.

“Kalau perlu sebelum semester dimulai, kita latihan dulu. Jangan sampai mahasiswa Gen Z melihat dosennya gagap teknologi. Kita harus PD (percaya diri), karena kita sudah belajar dan siap,“ ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *