Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, menghadiri DNA Symposium Indonesia bertema “Indonesia and ASEAN Beyond 2025: Economic Outlook and Investment Pathways” di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Simposium perdana yang digelar Drew Network Asia (DNA) bersama Makarim & Taira S. ini berlangsung dengan menghadirkan sejumlah tokoh, investor, dan pembuat kebijakan.
Dalam sesi diskusi “Feeding the Nation and the Region: Unlocking Agricultural Investment Opportunities in Indonesia”, Prof. Arif menyampaikan pandangan terkait peran IPB University sebagai mitra pengetahuan dalam mendukung program Global Food Estate (GFE).
“Riset akademik, inovasi, dan pengembangan talenta memiliki peran penting untuk memperkuat keberlanjutan, serta ketahanan pangan di tingkat nasional maupun regional,” ujarnya dalam sesi diskusi tersebut.
Prof. Arif pun menegaskan pentingnya peran universitas dalam memperkuat riset, inovasi, dan technopreneurship guna mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Menurutnya, perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai penggerak lahirnya talenta dan inovasi yang mampu menjawab tantangan kompleks di masyarakat. Selain itu, diperlukan program pengembangan talenta yang berkesinambungan serta pemanfaatan teknologi mendalam (deep technologies) untuk memecahkan berbagai permasalahan.
“Sebagai contoh, Science Techno Park IPB University telah menginisiasi industri pendidikan di kampus yang menghasilkan produk minuman, pengolahan minyak sawit, pakan ternak dan ikan, kopi, ayam, hingga makanan fungsional. Fokus utamanya adalah bagaimana inovasi yang lahir dari kampus dapat lebih terindustrialisasi sehingga memberi dampak signifikan bagi pembangunan ekonomi,” jelasnya.
Lebih jauh, Prof. Arif menekankan bahwa universitas memiliki peran kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perguruan tinggi harus mampu melahirkan technopreneur, sociopreneur, profesional, peneliti, pekerja sosial, serta inovator untuk mendukung tercapainya SDGs.

