Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria meninjau pemanfaatan Automatic Weather Station (AWS) hasil inovasi IPB di Desa Jeruksari, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (28/9/2025). Di Desa Jeruksari, kehadiran AWS membantu para petani tambak untuk melakukan budidaya secara presisi melalui informasi suhu, pH air, salinitas, dan cuaca.
Tak hanya di Pekalongan, AWS juga sudah diterapkan pada 100 wilayah se-Indonesia, yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. AWS ini merupakan hasil inovasi dosen IPB University yakni Dr. Idung Risdiyanto, Prof. Dr. Ir Suryo Wiyono, dan Dr. Akhmad Faqih.
“AWS komunitas bukan sekadar teknologi alat ukur, melainkan bagian dari ekosistem pemberdayaan masyarakat tani agar mereka mampu membuat keputusan berbasis data dan lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim,” kata Prof. Arif.

Salah seorang perwakilan petani tambak mengapresiasi hadirnya AWS di tambaknya. Menurut dia, inovasi ini sangat membantu petani untuk mengetahui pH dan salinitas sebelum menebar benih ikan.
“Kita lebih dimudahkan dan terbantu. Kemungkinan kalau ini bisa untuk penerangan, terutama untuk panen, sangat menguntungkan dan menyenangkan petani,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga setempat turut berbahagia dengan adanya AWS yang terletak di Balai Desa Jeruksari. Saat ini, kata dia, Desa Jeruksari menjadi lebih modern karena bisa mengetahui prospek cuaca ke depan.
“Masyarakat kalau ingin ada hajatan dan mau mengetahui akan hujan atau tidak, tinggal datang ke Balai Desa untuk menanyakan hujan atau nggak. Mantap, luar biasa,” kata dia.

