Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, menegaskan komitmen IPB dalam memperkuat kerja sama internasional di bidang riset dan pendidikan. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Asia Hub Meeting yang mempertemukan IPB, Nanjing Agricultural University (NAU), dan Michigan State University (MSU).
Melalui Asia Hub, IPB bersama mitra dari Tiongkok, Amerika Serikat, Vietnam, Bangladesh, dan negara lainnya berkomitmen memperkuat jejaring internasional guna menjawab tantangan global, khususnya dalam bidang ketahanan pangan.
Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan riset interdisipliner, khususnya smart agriculture yang melibatkan berbagai bidang ilmu, mulai dari agronomi, teknik, kecerdasan buatan, hingga ilmu komputer.
“Pendekatan ini bersifat interdisipliner, tidak hanya untuk agronomi dan pertanian, tetapi juga melibatkan dosen dari bidang teknik, kecerdasan buatan, dan ilmu komputer,” ungkap Prof. Arif.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan NAEU dan MSU akan mempercepat berbagai program bersama, seperti pertukaran mahasiswa dan pengembangan bisnis. China disebutnya sebagai contoh negara yang berhasil mengembangkan teknologi pertanian modern.
“Sejauh yang saya tahu, saat ini teknologi dan pertanian di Tiongkok berkembang pesat, dan kita perlu belajar bagaimana mengimplementasikan teknologi tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Arif juga menekankan bahwa isu ketahanan pangan tidak bisa dipandang sebagai persoalan satu negara saja.
“Ketahanan pangan bukanlah masalah satu negara, melainkan masalah dunia. Ini adalah isu global, sehingga kita perlu bekerja sama untuk menyelesaikannya,” katanya.
