Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, memaparkan arah kebijakan dan program prioritas IPB pada tahun 2026 dalam Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang) IPB Tahun 2025.
Dalam paparannya, Prof. Arif menekankan pentingnya mempersiapkan IPB untuk memainkan peran yang lebih besar dalam jaringan perguruan tinggi global, khususnya melalui Global South University Network.
“Tidak mungkin tiba-tiba pada tahun 2027 kita akan langsung memimpin Global South University Leadership. Kita perlu untuk mempersiapkan dan itu butuh persiapan sehingga 2026 menjadi salah satu milestone untuk memulai itu,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Prof. Arif menjelaskan, sejumlah agenda akan dijalankan untuk memperkuat posisi IPB, mulai dari penyelenggaraan leadership convention, pemberian rector scholarship bagi calon dosen dari negara berkembang, perluasan kolaborasi riset, hingga pembukaan program pertukaran mahasiswa.
“Ada target ke papan atas adalah untuk research, untuk student exchange, tapi utamanya untuk research. Tapi untuk negara-negara tengah, exchange program dan kolaborasi pendidikan lebih memungkinkan,” jelasnya.
Selain itu, ia melanjutkan, IPB juga akan mendorong terbentuknya innovation forum sebagai wadah untuk memperkuat peran kampus dalam manajemen inovasi.
“Innovation Forum saya kira penting juga, dimana kita leading dalam manajemen inovasi, bahkan perkembangan di papan atas pun hormat kepada IPB terkait dengan manajemen inovasi,” kata Prof. Arif.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa strategi global ini harus diiringi dengan penguatan internal. Tema pembangunan IPB tahun 2026 akan difokuskan pada tiga aspek utama, yaitu keberlanjutan (sustainability), transformasi, dan resiliensi.
Melalui berbagai langkah tersebut, IPB menargetkan tidak hanya memperkuat daya saing di tingkat internasional, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan tinggi di negara-negara berkembang.
“Tema itu bukan sekadar slogan, tapi tema itu membunuhi dan terjemah dalam berbagai kegiatan,” tegasnya.
