Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Al Huriyah, Kampus IPB Dramaga, Jumat (5/9/2025). Pada kesempatan tersebut, Prof. Arif mengangkat tema tentang keteladanan sifat Nabi Muhammad SAW yang relevan untuk kehidupan umat Islam saat ini.
Prof. Arif mengingatkan, momentum Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi saat yang tepat bagi umat untuk mengambil hikmah dari kepemimpinan Rasulullah.
“Allah SWT memutus Rasulullah bukan hanya sebagai penyampaian risalah, tapi juga sebagai teladan dalam kepemimpinan. Oleh karena itu, Rasulullah adalah pribadi sekaligus pemimpin yang harus kita teladani dalam kehidupan,” kelas Prof. Arif.
Dalam khutbahnya, Prof. Arif menyebutkan empat sifat utama Rasulullah SAW. Pertama adalah siddiq atau jujur. Ia menekankan bahwa kejujuran merupakan fondasi kesuksesan dalam kehidupan.
“Kejujuran ini menjadi sebuah fondasi. Perkataan benar dijadikan sebagai fondasi dan hasil penelitian di berbagai tempat juga menempatkan bahwa honesty dan kejujuran adalah faktor terpenting bagi kesuksesan kita dalam kehidupan ini,” jelasnya.
Sifat kedua, kata Prof. Arif, adalah fathonah atau cerdas. Rasulullah digambarkan sebagai sosok visioner yang mampu membangun masyarakat dengan visi dan pemikiran yang luas.
“Orang-orang yang memiliki visi yang baik biasanya adalah orang-orang yang terus berpikir. Tidak mungkin orang memiliki visi yang baik tanpa kemampuan dalam berpikir. Berpikir, berpikir, dan berpikir. Itu juga satu hal yang harus diimbangi dengan zikir, zikir, dan zikir,” tuturnya.

Ia melanjutkan, sifat ketiga adalah amanah, yang lahir dari kombinasi integritas (siddiq) dan kapabilitas (fathonah).
“Integritas ditambah dengan kapabilitas sama dengan kredibilitas. Sidik ditambah fathonah sama dengan amanah. Jadi amanah itu merupakan konsekuensi dari kita sebagai orang yang dapat dipercaya akibat integritas kita dan juga akibat kemampuan kita,” ucapnya.
Sifat keempat, lanjut dia, adalah tabligh, yang tidak hanya dimaknai sebagai menyampaikan pesan, tetapi juga menginspirasi dan menggerakkan perubahan.
“Hakikat menginspirasi adalah menggerakkan orang untuk berpikir dan bertindak. Jadi kalau kita berkata-kata, kemudian orang terbuka untuk bertindak dan berpikir, itulah bahwa kita punya kemampuan untuk menginspirasi,” ucapnya.
Dalam penutup khutbahnya, Prof. Arif menegaskan pentingnya meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW.
“InsyaAllah seluruh ciri-ciri ini bisa melekat pada diri kita semua, agar kita menjadi seorang pemimpin, sebagaimana perfected leadership yang dicontohkan oleh Rasulullah. Menjadi pemimpin yang adil, pemimpin yang jujur, pemimpin yang bijaksana,” ujarnya.

