Konferensi Asian Network for Natural & Unnatural Materials (ANNUM XIII) 2025 yang digelar Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menjadi wadah para peneliti Asia-Pasifik untuk bertukar ide, mengembangkan inovasi, dan memperluas kemitraan di bidang material.
Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, menilai forum seperti ANNUM sangat penting untuk membangun kolaborasi lintas negara.
“Jika kita ingin bergerak cepat, kita bisa bergerak sendiri. Tetapi jika kita ingin bergerak jauh, kita harus bergerak bersama. Jadi, kolaborasi dan kemitraan sangat penting bagi kami,” ujarnya dalam kegiatan Dinner and Hospitality, salah satu agenda rangkaian ANNUM XIII 2025, Jumat (7/8/2025).
Ia berharap ANNUM XIII menjadi forum produktif untuk menghasilkan terobosan ilmiah dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, industri, dan kebijakan publik.

Sebagaimana yang telah dilakukan IPB, Prof. Arif memaparkan, IPB memiliki inovasi di bidang biomaterial, mulai dari material antipeluru, jaket, hingga helm berbahan limbah kelapa sawit yang dikembangkan di Science Technopark IPB.
Menurutnya, biomaterial menjadi alternatif penting bagi material masa depan sekaligus membuka peluang pengembangan industri berkelanjutan.
Ia juga menyoroti peran mahasiswa dalam memperluas dampak inovasi, salah satunya melalui program One Village One CEO yang memberdayakan desa, membuka akses pasar, dan mendorong ekspor produk lokal ke berbagai negara. Hingga kini, IPB telah membina 6.700 desa atau 8,5 persen dari total desa di Indonesia.
“Komitmen kami sejalan dengan kebijakan nasional, bagaimana universitas dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat,” kata Prof. Arif.

