Genomik untuk Negeri: IPB dan BB Binomika Satukan Langkah untuk Pangan dan Kesehatan

Kolaborasi riset dan pemanfaatan genomik di bidang kesehatan dan ketahanan pangan makin diperkuat lewat kerjasama IPB University dengan Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan (BB Binomika) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kolaborasi ini diharapkan memberi dampak nyata bagi pangan berkualitas, produk peternakan yang lebih sehat, serta layanan kesehatan yang makin tepat sasaran.

Kerja sama strategis ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara IPB University melalui Fakultas Kedokteran (FK) dan Kemenkes, pada kegiatan AGI Summit 2025 di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Sabtu (2/8/2025).

Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria menjelaskan, IPB berkomitmen untuk menjembatani hasil riset dengan kebutuhan masyarakat. IPB siap mengembangkan community hub, yang tidak hanya berperan dalam riset, tetapi juga mengedukasi dan mendampingi masyarakat dalam memahami genomik, serta aplikasinya di bidang kesehatan.

Saat ini, kata Prof. Arif, IPB terus memperluas inovasi berbasis genomik yang mencakup berbagai sektor—dari tanaman, hewan, hingga manusia.

“IPB telah menghasilkan berbagai varietas unggul, seperti padi tahan salinitas, kentang berkualitas tinggi, hingga domba rendah kolesterol. Inovasi-inovasi ini lahir dari pendekatan genomik dan akan semakin kuat dengan dukungan lintas sektor,” jelasnya.

Ia mengatakan, IPB kini sedang mengembangkan biobank sebagai pusat konservasi genetik, serta memperkuat bidang bioinformatika untuk menganalisis data genetika dari berbagai spesies.

“Kami bahkan sudah mulai memetakan gen-gen manusia berdasarkan etnisitas. Karena dari gen-lah kita bisa memahami akar permasalahan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh,” ucapnya.

Ketua Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) yang juga Dekan FK IPB, Ivan Rizal Sini, menyambut baik kerja sama antara IPB dan BB Binomika. Ia menilai kolaborasi ini sejalan dengan semangat AGI untuk membangun ekosistem genomik nasional yang menghubungkan akademisi, industri, dan pemerintah.

Ia juga menekankan, komunitas genomik nasional terus mendorong pemanfaatan teknologi ini secara aplikatif di tengah masyarakat.

“Indonesia sangat membutuhkan peningkatan kualitas bibit pertanian dan peternakan. Kolaborasi ini mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan kesehatan melalui pendekatan berbasis genomik,” ujarnya. 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang turut hadir dalam kegiatan ini juga menekankan pentingnya riset lintas sektor berbasis genetik.

“DNA manusia, tanaman, dan hewan memiliki dasar ilmu yang sama. Maka sinergi antara IPB, BB Biogen, dan Kementerian Kesehatan menjadi sangat penting dalam membangun kedokteran presisi dan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *