IPB University menegaskan komitmennya dalam mendukung program-program Badan Gizi Nasional (BGN), salah satunya dalam implementasi program Makan Bergizi (MBG). Komitmen tersebut diperkuat dengan penandatanganan MoU antara Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria dan Kepala BGN Dr. Ir. Dadan Hindayana di Science Techno Park IPB, Kamis (31/7/2025).
Sejak awal berdirinya BGN dan peluncuran program MBG, Prof. Arif menegaskan, IPB University telah menyatakan dukungan penuh. Sebab keduanya memiliki kedekatan dengan disiplin ilmu yang menjadi kekuatan IPB.
“Baik dari sisi keilmuannya maupun ekosistemnya, isu gizi dan pangan sangat relevan dengan IPB. Suplai pangan sangat bergantung pada sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Karena itu, IPB memiliki peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia dan sistem pendukungnya,” ujar Prof. Arif.
Dalam kerangka penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaksana MBG, IPB telah secara aktif melatih ribuan calon pendamping lapangan. Setiap angkatan, IPB dipercaya mendidik hingga seribu peserta Sekolah Petugas Pendamping Intervensi (SPPI). Para peserta tersebut menjalani pelatihan di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB, bekerja sama dengan Universitas Pertahanan (UNHAN), untuk disiapkan menjadi tenaga pendamping dapur-dapur MBG di berbagai daerah.
Sebagai bentuk konkret dari sinergi ini, Prof. Arif mengatakan, IPB juga telah mendirikan Center for Excellence (CoE) di bidang gizi dan intervensi pangan.

“Surat Keputusan untuk CoE ini sudah terbit dan telah kami sampaikan kepada pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti,” kata Prof. Arif.
Pembangunan fasilitas fisik CoE ditargetkan dapat segera diselesaikan agar pada November mendatang sudah dapat dimanfaatkan sebagai pusat pelatihan, pembinaan SDM, riset, sekaligus ruang pemikiran untuk penyempurnaan program MBG. Kehadiran CoE ini diharapkan menjadi pusat inovasi dan pengembangan berkelanjutan dalam peningkatan ketahanan gizi nasional.
“Ke depan akan ada fasilitas baru untuk dapur yang bisa menjadi pusat pelatihan, pembinaan SDM, pusat riset dan pusat pemikiran ide-ide gagasan untuk penyempurnaan program MBG,” ucapnya.
Kepala BGN Dadan Hindayana mendorong IPB University untuk berperan dalam pengembangan inovasi pangan sehat yang tahan lama, guna mendukung Program Makan Bergizi. Ia berharap IPB bisa menghasilkan produk olahan berkualitas tinggi namun tidak berbasis ultra high processing (UHP).
“Mudah-mudahan teknologi ini bisa diadopsi oleh IPB, dan kami sebenarnya sangat berharap akan bisa keluar produk-produk olahan dari IPB yang bisa digunakan,” ujarnya.

