Sinergi IPB dan Pemkab Banggai Kepulauan: Dorong Pertanian Berbasis Pengetahuan dan Teknologi

IPB University menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria mengakui siap memberi dukungan untuk Pemkab Banggai Kepulauan, yang mayoritas masyarakatnya mencari pendapatan dari sektor pertanian.

Dengan kolaborasi bersama IPB University, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Banggai Kepulauan bisa berjalan dengan berbasis ilmu pengetahuan, kajian, dan teknologi yang dikembangkan IPB.

“Insya Allah IPB akan selalu support Banggai Kepulauan. Seperti pada 6.675 desa se-Indonesia di-support IPB melalui berbagai program,” ujar Prof. Arif usai penandatanganan MoU dengan Pemkab Banggai Kepulauan, Kamis (17/7/2025).

Ia menegaskan, IPB University terus memperkuat peran strategisnya dalam membangun kemandirian pangan daerah melalui program 1.043 One Village One CEO (OVOC). Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah penguatan akses teknologi dan pasar bagi komoditas lokal, termasuk melalui inovasi produk pertanian.

Pada 22 Juli mendatang, Prof. Arif mengatakan, IPB University akan melakukan ekspor perdana produk inovasi ubi ungu, sebagai bukti bahwa riset dan teknologi pertanian kampus mampu menjawab tantangan pasar global. Di sisi lain, IPB juga membuka peluang kerja sama dengan Pemkab Banggai Kepulauan untuk mengkaji potensi komoditas lokal, termasuk ubi Banggai, agar dapat dikembangkan sebagai produk unggulan ekspor ke depan.

“Semoga kerjasama dengan pak bupati bisa berjalan lancar. Ada juga program Beasiswa Utusan Daerah (BUD), kami menerima mahasiswa lulusan daerah dari Banggai Kepulauan. Kami siapkan kuota khusus, kalau berkenan yang bagus-bagus siapkan kesini. Kalau ada MoU pasti kami akan perhatikan,” jelasnya.

Bupati Banggai Kepulauan Rusli Moidady mengapresiasi dan merasa bangga atas kerjasama yang terjalin dengan IPB University. Sebab, ke depan pihaknya akan mendapat sumber informasi pendidikan dan hasil kajian yang bisa diimplementasikan ke masyarakat.

Sebagai kabupaten hasil pemekaran pada 1999, Rusli menjelaskan, Kabupaten Banggai Kepulauan masih memiliki banyak kekurangan fasilitas pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan sehingga angka kemiskinan di sana masih tinggi.

“Selama ini masyarakat kami dari sektor pertanian sudah berupaya memanfaatkan lahan yang ada, tapi kami merasa perlu ada peningkatan pendapatan di sektor ini,” ucapnya.

Oleh karena itu, kata Rusli, kolaborasi dengan IPB University menjadi momentum penting, mengingat masyarakat mempercayakan pemkab setempat untuk memberikan kontribusinya pada sektor-sektor andalan.

“Kerjasama ini menjadi momentum penting untuk bagaimana kami memulai sektor pertanian berbasis pengetahuan, kajian, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang kami percaya telah dikembangkan IPB,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *